DPD RI TINJAU PELAKSANAAN E-KTP BANJAR
Jumat
(4/11), Anggota DPD RI Ir. Adhariani, SH, MH bersama rombongan
melakukan monitoring atau pengawasan pelaksanaan e-KTP di Kecamatan
Kertak Hanyar dan Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Tampak hadir para
camat se-Kabupaten Banjar pada pertemuan itu. Tuan rumah, Camat Kertak
Hanyar Aspihani melaporkan, pelaksanaan e-KTP di wilayahnya baru
dilaksanakan sejak tanggal 3 Oktober 2011, seusai diterimanya satu
perangkat e-KTP dari Pemerintah Pusat (Jakarta) pada tanggal 1 Oktober
2011. “Kami tetap melaksanakan pelaksanaan e-KTP, Senin sampai Sabtu,
bahkan hingga pukul 17.00 sore,” terangnya. Hasilnya kami telah dapat
menyelesaikan pengiriman data sebanyak 3.300 wajib KTP.
“Hambatan yang dialami biasanya pemadaman listrik dan masih kurangnya perangkat yang disediakan,” ungkapnya. Sedangkan Camat
Gambut Abdul Razak melaporkan, dari target wajib ktp (WK) sebanyak 35
ribuan jiwa, sampai kemarin sore sudah terlayani 6.288 jiwa atau sekitar
20 persen. Jadi rata – rata dalam sehari mampu melayani 200 jiwa WK
dengan dua set perangkat yang ada. “kecuali pelayanan Jumat dan Sabtu
hanya sampai pukul 12.00 siang”, ungkapnya.
Abdul Razak
menggambarkan, masyarakatnya begitu antusias mengikuti program e-KTP.
”Kami kewalahan,” ujarnya bersemangat. Kami berprinsip pantang mereka
(masyarakat) pulang tanpa dilayani. Bahkan operator kami kadang kala
lembur hingga pukul 23.00 malam.
Camat Abdul
Razak beralasan, ia bersama aparatnya tidak ingin mengecewakan
masyarakat yang telah jauh – jauh kesini meninggalkan pekerjaannya.
“Alhamdulillah semuanya berjalan lancar di sini,” ucapnya seraya
bersyukur.
Di sisi lain,
Kadisdukcapil Kabupaten Banjar Safrin Noor, SH, MH mengatakan, dari 197
kab/kota se-Indonesia yang memulai e-KTP tahun ini, rata – rata
kendalanya sama. “Yang tidak bisa disamakan adalah kendala geografis,”
terangnya.
Ia mencontohkan
seperti di Kec. Aluh – Aluh dan Kecamatan Aranio masyarakat harus
mendatangi kecamatan menggunakan perahu. “Penduduknya begitu tersebar di
pulau – pulau,”jelasnya.
Minggu kemarin
saya ke Kecamatan Paramasan, kata Safrin lebih jauh, kendala yang
dihadapi lain lagi yaitu rata – rata penduduk di sana sidik jarinya
rusak karena menginang sehingga tidak bisa direkam oleh alat Biometrik
sidik jari. “Namun kita ada pengaman khusus yaitu memindai rentina mata
mereka,”imbuhnya. Setiap orang retina matanya berbeda.
Sejauh ini, kata
Safrin lagi, Pemkab Banjar telah menambah daya listrik dengan membeli
19 unit genset dan menambah dana operasional yang dialokasikan untuk
operator e-KTP agar sesuai UMP.
Nurus Syamsi,
Asisten Bidang Pemerintahan, menambahkan bahwa di Kahelaan Kecamatan
Sungai Pinang, masyarakat harus menempuh 4 jam perjalanan sejauh 25 km
ke kecamatan untuk ikut e-KTP. “Disana pun butuh genset,” katanya.
Mendengar semua
itu, Adhariani mengatakan, dalam menjalankan fungsi pengawasan ini DPD
RI sebelumnya sudah melakukan pertemuan – pertemuan dengan Kemendagri,
salah satunya bicara tentang e-KTP. “Usai mendapatkan data awal disini,
kami akan sharing lagi dengan Kemendagri,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar